TEMPO.CO, Jakarta - Tim medis di Kota Wuhan, Cina, yang merawat para korban terjangkit virus corona terpaksa menggunakan popok dewasa karena mereka tidak memiliki waktu untuk ke toilet. Para tenaga kesehatan tak memiliki banyak waktu rehat karena mereka harus berjuang menghentikan penyebarang penyakit mematikan yang diklaim telah menewaskan 56 orang dan menjangkiti 1.400 orang.
Dikutip dari mirror.co.uk, sebuah rekaman video dramatis berlokasi di rumah sakit di Kota Wuhan, Cina, memperlihatkan tim medis harus menggunakan pakaian khusus ketika mereka merawat pasien-pasien yang terinfeksi virus corona yang bisa menular dan berbahaya. Tim medis itu mengatakan pakaian khusus tersebut memakan waktu dan merepotkan untuk dicopot ketika mereka harus buang air kecil.
Baca Juga:
“Kita semua tahu bahwa pakaian perlindungan yang kami pakai ini mungkin saja menjadi satu-satunya pakaian yang kami kenakan karena kami tidak mampu membeli yang baru atau bersikap boros,” kata seorang dokter yang bertugas di Wuhan Union Hospital, yang namanya tidak dipublikasi.
Petugas medis berpose di tengah kesibukan menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. Di tengah berbagai aktivitas, para petugas menyempatkan diri untuk sekedar berfoto bersama demi mengurangi kejenuhan. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS
Sebelumnya Presiden Cina Xi Jinping mengatakan Cina telah menghadapi sebuah situasi yang berbahaya yang telah menjadi momok dalam perayaan imlek 2020 yang dimulai pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Saat ini ada sekitar 1.400 orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus corona. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari Cina. Pemerintah Hong Kong telah mendeklarasikan darurat virus dengan membatalkan sejumlah acara perayaan dan larangan transportasi keluar-masuk wilayah daratan Cina.
Australia pada Sabtu kemarin mengkonfirmasi satu kasus. Sedangkan Malaysia mengkonfirmasi ada empat kasus pasien terjangkit virus corona dan Prancis pada Jumat, 24 Januari 2020 menyebut untuk pertama kalinya adanya kasus pasien terinveksi virus corona.